Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Cara Membangun Literasi Sekolah di Masa Pandemi

Cara Membangun Literasi Sekolah di Masa Pandemi

Diposting pada 26 Juli 2021 oleh admingapura / Dilihat: 498 kali / Kategori:

Cara Membangun Literasi Sekolah di Masa Pandemi

GAPURA PUSTAKA – Cara membangun literasi sekolah di masa pandemi lewat buku Praktik Rencana Pengembangan Sekolah karya Hidayat Maulana Sutisna.

Pandemi ini mengajarkan guru untuk selalu produktif dan memiliki kamampuan untuk menyesuaikan dengan situasi kondisi saat ini.

Buku Praktik Rencana Pengembangan Sekolah akan memberikan solusi bagaimana cara membangun literasi dan karakter siswa di masa pandemi ini.

Buku ini ditulis langsung dari hasil penelitian Kepala Sekolah yang sudah teruji dan bisa dibuktikan secara ilmiah.

Untuk lebih lengkap mengenai ulasan buku Praktik Rencana Pengembangan Sekolah bisa dibaca di bawah ini.

Materi ini telah disampaikan oleh Sauqi Romdani dalam bedah buku online, Senin 26 Juli 2021 secara virtual lewat WhatsApp.

Buku Praktik Rencana Pengembangan Sekolah karya Hidayat Maulana Sutisna menjadi bahan wajib dan pedoman bagi seorang guru dan pegiat literasi di masa pandemi ini.

Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum usai dan bertambah setiap hari meskipun segala upaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah pusat hingga daerah.

Adanya pandemi ini berdampak pada sektor pendidikan yang menjadi skala prioritas yang tetap dijunjung sampai kapanpun.

Sejak awal tahun 2020, Pemerintah melaksanakan lockdown, PSBB, PPKM Darurat dan sekarang PPKM Level 4.

Pendidikan tetap harus ada dan harus dilanjutkan meskipun Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.

Untuk mendukung program PPJ, Pemerintah melalui Kemendikbud memberikan subsidi kuota internet gratis lewat Dapodik Sekolah maupun PDDIkti kampus masing-masing.

Selain itu, Pemerintah melalui Kemensos memberikan santunan PKH kepada para siswa yang terdampak pandemi.

Secara finansial, dukungan pemerintah terhadap proses belajar mengajar secara daring di masa pandemi sudah cukup.

Pertanyaannya, bagaimana seorang guru mampu menyesuaikan pembelajaran di era yang baru dan nuasa yang tidak diharapkan ini?

Lewat buku “Praktik Rencana Pengembangan Sekolah” yang ditulis Hidayat Maulana Sutisna memberikan solusi kepada guru di seluruh Indonesia.

Dalam buku ini, penulis mengajak pembaca untuk berpikir kreatif lewat penelitian dan program yang sudah dijalankan di masa pandemi ini.

Salah satunya lewat Gerakan Literasi Sekolah (GSL) untuk mengisi kegiatan para siswa dan guru masa pandemi.

Gerakan Literasi Sekolah (GSL) adalam sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga terciptanya pembelajaran sepanjang hayat. (halaman 12).

Gerakan Literasi ini menumbuhkan minat baca dan menulis di kalangan siswa tetap tinggi dan sebanding dengan menulis pelajaran saat tatap muka.

Oleh karenanya, Penulis memprogramkan Gerakan Literasi Sekolah karena ia mengetahui bahwa PJJ secara daring memungkinkan anak untuk tidak menulis dan semua catatan tersimpan pada HP atau Laptop.

Iya, jika pembelajaran jarak jauh berlangsung satu sampai dua minggu masih bisa dimaklumi. Namun, bagaimana jika PJJ selama satu semester?

Beberapa fakta pendidikan daring saat ini, siswa hanya mendengar pelajaran dari guru dan tidak mencatat melainkan dibiarkan dalam HP.

Jika, HP tersebut sudah penuh memorinya, maka tanpa kita sadari catatan pelajaran yang disampaikan guru akan hilang.

Lalu, apa gunanya biaya pendidikan dalam semester jikalau ilmu belum didapatkan secara sempurna?

Antisipasi terjadinya negatif tersebut, Penulis sekaligus Kepala Sekolah merangkul semua elemen, baik siswa, guru hingga Wali Murid sama sama mensukseskan GSL untuk menumbuhkan minat baca dan menulis di kalangan siswa.

Dari sini sudah tampak jelas bahwa pendidikan mengajarkan siswa untuk pintar lewat kemandiriannya dalam berliterasi.

Siswa bisa menyampaikan narasi tugas yang diberikan oleh guru dalam bentuk tulisan. Dengan begitu, keterampilan dan mengasah otaknya akan kreatif.

Serta pada hakikatnya, pandemi ini tidak hanya berdampak negatif dalam dunia pendidikan. Lewat buku ini, kita sudah memiliki potret atau rekaman pendidikan yang mampu menyesuaikan dengan situasi saat ini.

Terlepas dari itu semua, penulis sudah menyiapkan beberapa lampiran untuk memudahkan para guru atau pembaca dalam menyusun progran Gerakan Literasi Sekolah.

  1. Jurnal Harian Pelaksanaan Program.
  2. Menganalisis Hasil Money Kegiatan Rencana Pengembangan Sekolah.
  3. Contoh Proposal Kegiatan Workshop.
  4. Panduan Program Pengembangan Karakter dan Literasi di Masa Pandemi.
  5. Pembagian Tugas Tim RPS

Lampiran lampiran tersebut akan memudahkan para guru dan pembaca dalam melaksanakan dan mempraktekkan program dalam buku Praktik Rencana Pengembangan Sekolah.***

Tags: ,

Bagikan ke

Cara Membangun Literasi Sekolah di Masa Pandemi

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Cara Membangun Literasi Sekolah di Masa Pandemi

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Muthmainnah
● online
Anggie Windya Eka Putri
● online
Muthmainnah
● online
Halo, perkenalkan saya Muthmainnah
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja