Cara Menjaga Kinerja dan Motivasi Guru di Masa Pandemi Covid-19

GAPURA PUSTAKA – Buku Manajemen Kinerja dan Motivasi Guru Karya Uswanti ini adalah sebuah buku yang bagus sebagai pedoman seorang guru di dunia pendidikan.

Buku ini tidak hanya mengatur bagaimana seorang guru menyampaikan suatu ilmu ke kepada muridnya.

Namun, bagaimana hubungan emosional seorang guru harus terbangun dari awal sehingga terciptanya kenyamanan saat mengajar di dalam kelas.

Ada dua poin mendasar dalam buku “Manajemen Kinerja dan Motivasi Guru” ini yang perlu pembaca ketahui.

1. Kinerja Guru

Seorang guru dituntut memiliki kinerja dalam menyampaikan suatu ilmu kepada muridnya di dalam kelas.

Kinerja guru tidak hanya untuk menyampaikan suatu ilmu, melainkan juga bimbingan dan konsisten melaksanakan program pembelajaran selama sekolah berlangsung.

Menurut Rachmawati Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. (Halaman 16).

Meskipun tugas guru terasa sulit, namun terasa menyenangkan apabila memang ditekuni. Seorang guru diajarkan untuk tetap kuat dan menjadi orang terdepan mencerdaskan anak bangsa. Oleh karenanya. seorang guru harus mampu melaksanakan kinerja dan tanggungjawab untuk bangsa dan negara.

Ada beberapa faktor pendukung untuk mencapai target kinerja yang harus dimulai lebih awal.

Faktor pendukung ini terdapat dua kategori, yakni faktor internal yang yang berawal dari diri sendiri dan faktor eksternal yang dimulai dari luar diri sendiri. (Halaman 21).

Faktor internal seperti: kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motif, kesehatan maupun kepribadian.

Faktor eksternal di dukung dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga, serta sarana dan prasaran.

Dari sini seorang guru harus bisa menyesuaikan kinerja dan pencapaian dalam proses belajar mengajar.

Apalagi pandemi ini mengajar seorang guru harus kreatif dalam melaksanakan pendidikan.

Biasanya, pendidikan secara tatap muka dalam kelas atau ruangan, maka pandemi ini harus melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh.

Dari sini guru harus mampu mengetahui ilmu teknologi atau IT agar kinerja seorang guru bisa terlaksana.

Biasanya, belajar dalam satu ruangan kelas bersama para murid, maka pandemi ini mengajarkan guru untuk mengajar lewat teknologi, seperti Zoom, Google Meet, Google Form, Google Classroom, dan sebagainya.

2. Motivasi Guru

Mustahil kinerja guru terlaksana apabila tidak ada dorongan atau motivasi yang timbul dalam dirinya sendiri untuk tetap melanjutkan pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Apalagi dalam kondisi badai pandemi ini yang menuntut seorang guru harus tetap bangkit meneruskan pendidikan sebagaimana yang diamanahkan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara.

Menurut Samsudin, motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. (Halaman 73)

Lalu, bagaimana motivasi guru tetap terjaga?

1. Mengikuti Pelatihan Guru.

Di masa pandemi ini, Kemendikbud memberikan banyak pelatihan guru-guru untuk tetap bertahan dan tetap melaksanakan pendidikan di masa pandemi ini.

Pelatihan ini diberikan secara gratis dan langsung dibimbing oleh ahlinya, sehingga tidak para guru dapat menerima asupan baru materi yang belum pernah dilakukan.

Lewat pelatihan ini juga, para guru saling bertukar pikiran dan saling memberikan pengalaman selama mengajar.

Tentu ini menjadi ilmu yang sangat berharga yang tidak didapatkan di dalam sekolah.

2. Reward

Meskipun terlihat sepele, reward atau penghargaan berdampak besar untuk menjaga motivasi seorang guru.

Dalam buku ini pada halaman 94, terdapat dua kategori reward, seperti penghargaan dalam bentuk materi dan penghargaan dalam bentuk non materi

3. Evaluasi.

Lakukan evaluasi dan dengarkan saran saran dari para guru. Pasti mereka memiliki banyak ide dan keluhan saat proses pembelajaran. Ide atau keluhan tersebut dikaji lebih dalam dan diterapkan jika memang menjadi skala prioritas.***

Tags: Manajemen Kinerja dan Motivasi Guru, Uswanti